School That I am Afraid

I’ve been very busy these past days. Sibuk di zona nyaman. Haha, not cool at all. Tonight, i forces my self to write some words. And here it is, something in my head.

Udah 2 bulan ini gue jadi guru Al Quran di sebuah SDIT di daerah Pondok gede. Senin-jumat selalu berangkat jam 7 pagi pulang jam 10.45 or 11.00, rutin banget. Like a cycle. Dan setiap malam gue selalu mikirin gimana cara buat menghadapi anak-anak di kelas besok pagi. Gak cuma itu, gue juga mikirin tentang, darimana gue bisa stok sabar yang berlapis-lapis untuk setiap kelakuan bocah-bocah itu yang luar biasa bikin gue menghela nafas mulu.

Kaya sekarang nih, di tempat tidur gue nengadah sambil mikir. Besok bisa gak ya gue sabar? Besok bisa gak ya gue gak ngomel ke mereka? Besok bisa gak ya gue menguasai kelas seperti yang guru lain lakukan? Besok bisa gak ya anak-anak nurut sama apa yang gue suruh?

Bisa dibilang, sebenernya gue insecure setiap hari ngajar di sana. Karena entah kenapa anak-anak dari kelas yang gue pegang selalu tidak mendengarkan apa yang gue perintahkan ke mereka. Sampe serak suara gara-gara teriak terus. Sadly, no one heard me.

Tapi, ketika ada guru lain yang hadir di kelas itu, ajaib, semuanya manut. 

Kan, gimana gue gak ngerasa down coba? Gue ngerasa gagal menguasai kelas. Gagal menjadi guru di depan kelas. Gagal mengkondisikan kelas sebagaimana seharusnya di bawah komando seorang guru.

Sebagai pembenaran, kadang gue nyalahin karakter anak-anak di sekolah itu yang beda banget sama siswa SDIT yang selama ini gue tau. Tapi… ya itu pembenaran. Biar gue gak ngerasa salah sendirian. Padahal sih, gue juga belum pernah mengajar di depan kelas di sekolah manapun.

Dari dulu, ngajar di ruang kelas itu bikin gue takut. I never afraid when i teach privately or in small groups. But, when it comes to a CLASS, wah, kekhawatiran dan negatif thinking-nya banyak banget. Dan sekarang… kejadian dong. 😭

Sometimes, i want to quit. Give it all up. Since people said, we have to be happy when do our job. And i don’t think this is what i want. Then, i realized, i need money. Making money for living. Kalo bukan jadi guru terus gue bakal jadi apa? Secara, gue gak kepikiran kerjaan lain.
Yaudah, muaranya satu, ikhlasin aja semua. Do your best on it. Menyerah cuma kata lain dari melepas tanggung jawab dan lari dari kenyataan. Face it bro! Work hard for dunya and akhirat. Syukur-syukur bisa jadi pahala jariyyah 😁

힘내새요, 친고야!

Leave a comment