LIFE IS DRAMA; When The Camellia Blooms

It was such an exciting, thrilling yet beautiful drama.

Drama Kang Ha Neul pertama yang kutonton habis dan aku menikmati setiap episodenya. Memperingati 20 tahun karir Gong Hyo Jin, drama ini seperti mengukuhkan karya aktris tersebut selalu sukses. Sebuah hadiah yang manis dari kamelia. Tentunya semanis senyum kang Ha neul yang berperan jadi polisi pemberani dan lugu yang bucin mampus sama Gong Hyo Jin a.k.a Dong Baek a.k.a Kamelia.

Alasan pertama aku tertarik nonton drama ini awalnya karena melihat trailernya dan tipikal genre komedi-romantis, kukira akan mendapatkan tontonan sepert Fight For My Way. It wasn’t my expectation that there are some thriller here. And also sad story of a single-mother and anak yatim yang dibuang ibunya.
Pas nonton dan tau hal-hal diluar ekspektasi tuh rasanya langsung… BOOM!

Alasan kedua adalah, karena judulnya puitis menurutku. Seakan dapet vibes drama That Smile Has Left Your Eyes versi cerah ceria.

Surprisingly, aku gak terlalu heboh sama pemain utama dan pendukungnya. Kosong aja gitu awalnya. Cuma 2 hal di atas yang bikin aku tergerak buat nonton. Dan setelah nonton episode satu yang langsung disajikan kebucinan dadakan Kang Ha Neul dan senyumnya yang kaya orang bego tapi ganteng plus pembawaan khas orang desa di Korea sana, aku memutuskan this drama is worth to watch.

Belum lagi ahjumma-ahjumma yang dandanannya otentik banget. Walaupun di awal cerita, mereka super jahat sama Dong Baek, but yeaahh in the end, ternyata mereka tipe tsundere semua wkwkwk.

Balik lagi ke kisah pemeran utamanya yakni Hwang Yong Sik dan Dong Baek. Niatnya sih gak mau spill anything, tapi kalau nanti aku kelepasan ya mohon dimaafkan saja yaa. Manusiawi lah. Gak dosa ini ngasih tau alur cerita ke orang 😛

Jadi, ketimbang ngomongin detail cerita, aku lebih ingin bahas betapa di drama ini kita bisa melihat praktek tentang teori:

  1. Wanita yang lebih mencintai pasangannya
  2. Wanita yang lebih dicintai oleh pasangannya.

Mencintai dan dicintai. Jangan lupa soal nasihat supaya perempuan itu baiknya dicintai, karena akan lebih mudah untuknya dan keluarganya.

Sudah melihat betapa menariknya drama ini?

Yes, Dong Baek yang jadi titik utama cerita ini mengalami dua pengalaman yang berbanding terbalik. Dulu, dia bucin sama mantan pacarnya lalu hamil di luar nikah dan mereka putus tanpa si mantan tau kalo Dong Baek hamil. She’s end up as single mother without get married. Pahit cuy. Apalagi masyarakat ternyata gak semudah itu simpati dan empati terhadap ibu tunggal tanpa menikah yang hidupnya gak bisa dibilang happy. Ibaratnya, udah takdir kejam, masyarakat malah naburin garam di atas luka.

Karena kejadian itu, Dong Baek takut buat berhubungan lagi dengan laki-laki. Trauma karena cintanya yang segitu besar seringkali tak berbalas dengan hal sepadan. Ditambah, sekarang doi punya anak. Siapa yang bakal mau nikah sama ibu tunggal pemilik bar yang punya anak dari mantan pacar? Menurut logika masyarakat gak mungkin banget ada yang rela hidup dengan cara seperti itu.

Dan… di sinilah pahlawan Ongsan kita hadir.

Hwang Yong Sik bukan seorang yang terkenal, kaya, sukses atau apapun lah. Dia sebagaimana pemuda desa Ongsan pada umumnya. Malah, waktu kecil dia ngalamin posisi Pil Gu, anak Dong Baek, ketika ayahnya meninggal dan ibunya jadi janda saat Yong Sik masih dikandungan. Nampaknya hal itu yang membuat Yong Sik bisa relate dan memahami Dong Baek lebih dari warga Ongsan lainnya.

Awal cerita mungkin terlihat kaya Yong Sik cuma suka karena fisik Dong Baek aja. Tapi, makin jauh cerita, makin kita dikasih lihat bagaimana Yong Sik jadi saranghae sama Dong Baek. Dan dia truly bucin sama Dong Baek. Sedangkan Dong Baek,… hmm, dia nih macam menempatkan Yong Sik sebagai bahu buat bersandar dan nangis. Bisa aja depan orang lain dia tegar, tapi depan Yong sik… ambyar semua. But still, yang bucin adalah Yong sik. Hahaha you can see there! It’s obvious.

Hal lain yang bikin aku suka sama cerita cinta mereka karena digambarkannya tuh sederhana gitu. Gak yang macem-macem. I mean… gesture, hadiah, kalimat dialognya gak bikin meringis malah bikin hati hangat. Kita diajak buat melihat besarnya cinta Yong Sik lewat hal-hal sederhana yang dia lakukan ke Dong Baek. Gak banyak omong tapi langsung action. Apalagi senyum bego gantengnya setiap ketemu dong Baek. Aduh, Kang Ha Neul… cocok banget sih perannya hahaha.

Habis nonton ini, aku jadi ngarep ada Yong Sik lain di hidupku suatu saat nanti. Tapi… aku gak mau ngalamin hardship kaya Dong baek. Terlalu ekstrim. Even When she was young, she got only a pencil from Santa eventhough she got the best performance in orphanage.

In the end, When The Camellia Blooms mengajarkan aku banyak hal. Life lesson. Khususnya part Hyang Mi. Itu aku jadiin sebagai momen-momen memorable di drama ini. Tanpa Hyang Mi, drama ini akan kekurangan grip di penonton.

.

.

That’s it from me,

Keep open your mind,

Take the good things,

Throw the bad things.

We’re all human being before we are something.

Leave a comment